Di Indonesia pernikahan dini
masih banyak terjadi baik di pedesaan maupun perkotaan. Inilah yang menjadikan
Indonesia sebagai negara tertinggi kedua di asia dalam kasus pernikahan dini. Adanya
beberapa faktor pernikahan dibawah umur yang membuat generasi
menjadi rusak sehingga menjadikan banyaknya angka perceraian dan angka
kematian. Pernikahan dini yang jika anak belum cukup umur, belum matangnya
sistem reproduksi dan kematangan berfikir secara biologis, maka akan banyak
menimbulkan resiko pada pernikahan dini. Baik dari segi internal maupun
eksternal yang mempengaruhi pernikahan dini terjadi.
Pernikahan dini atau biasa
disebut pernikahan dibawah umur sudah terjadi dari zaman dahulu dan masih
berlanjut sampai sekarang. Perubahan undang-undang yang dilakukan oleh
Pemerintah diharapkan dpat menekan dalam kasus pernikahan dini .
Didalam hal ini SMPN 14 Kota
Surakarta yang merupakan salah satu sekolah SSK gencar melatih para kader
–kadernya senantiasa melakukan pendekatan kepada seluruh para siswa siswisupaya
seluruh siswa siswi tidak terjerumus dalam pernikahan dini. Seperti yang
dilakukan oleh salah satu Duta PIK R Ananda Paris dari kelas 8C, bagaimana dia
membantu pihak sekolah mengupayakan penanggulangan pernikahan dini di
lingkungan sekolahnya.
Kegiatan ini rutin dilakukan,
dalam tempo sebulan sekali diharapkan cara ini dapat menekan keinginan para
lulusan SMP untuk memiliki pernikahan lebih dini. Dan hebatnya dengan metode
jemput bola seperti ini dirasakan sangat ampuh dikalangan anak anak remaja,
selain dapat ,menjadi ajang curhat ,
anak anak juga secara jelas mendapatkan gambaran bahwa pernikahan yang terlalu
dini adalah salah satu hal dalam pilihan hidup yang harus dihindari, mengingat
anak-anak masih memiliki masa depan yang panjang dan cerah, serta SMPN 14 Kota
Surakarta akan terus mengawal kegiatan ini.
(dok smpn14ska Kegiatan PIK R Sosialisasi Pernikahan Dini) |
(dok smpn14ska Duta PIK R dalam kegiatan sosialisasi) |
Posting Komentar