Pada hari ini Dinas DP3AP2KB Kota Surakarta melalui PUSPAGA hadir di SMPN 14 Kota Surakarta dalam acara Psikoedukasi Kesehatan Mental. Psikoedukasi kesehatan mental adalah proses penyampaian informasi dan edukasi tentang kesehatan mental untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan kemampuan seseorang dalam mengelola kesehatan mentalnya. Tujuannya adalah untuk membantu individu atau kelompok mengenali gejala gangguan mental, memahami faktor-faktor yang memengaruhinya, serta mempelajari strategi koping yang sehat.Acara ini dibuka oleh Ibu Selfi Rawung, S.K.M Selaku Kepala Biang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan DP3AP2KB Kota Surakarta dan Ibu Dra. Liestyani DHmayanti M.Pd selakun Kepala Sekola SMPN 14 Kota Surakarta. Kegiatan ini menghadirkan Narasumber Ibu Rima Wahyu Minati, M.Psi., Psikolog dari Mindset Psychology & Counseling.
Materi yang diberikan
pada Psikoedukasi Kesehatan Mental meliputi :
Mengenali Tanda-Tanda
Masalah Kesehatan Mental
Terkadang, tekanan dari
tugas sekolah, ujian, atau hubungan sosial dapat memengaruhi kesehatan mental.
Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
Pada Siswa:
- Sering merasa sedih, cemas, atau mudah marah.
- Sulit berkonsentrasi atau menyelesaikan tugas sekolah.
- Menarik diri dari teman atau keluarga.
- Perubahan pola makan atau tidur (terlalu banyak/tidak cukup).
- Kehilangan minat pada hobi atau aktivitas favorit.
Pada Orang Tua:
- Khawatir berlebihan tentang anak atau prestasi mereka.
- Sulit berkomunikasi dengan anak tanpa konflik.
- Kesimpulan Psikoedukasi Kesehtan Mental meliputi :
- Pemahaman: Kesehatan mental mencakup keseimbangan emosi, kognitif, dan perilaku, yang penting untuk performa belajar dan hubungan sosial.
Gejala: Tanda seperti
kecemasan, penarikan diri, atau perubahan pola tidur/makan perlu dikenali untuk
intervensi dini.
Strategi: Menjaga
kesehatan mental melibatkan kebiasaan sehat (tidur, makan, olahraga), teknik
relaksasi (pernapasan, mindfulness), manajemen waktu, dan dukungan sosial.
Bantuan Profesional:
Konselor sekolah atau psikolog dapat membantu jika masalah berlangsung lama.
Manfaat: Psikoedukasi
menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung, meningkatkan kesejahteraan, dan
mendorong komunikasi terbuka.
Dengan menerapkan
psikoedukasi, komunitas sekolah dapat menciptakan suasana yang sehat secara
mental, mendukung perkembangan siswa, dan mengurangi dampak negatif dari
tekanan akademik atau sosial.
Posting Komentar